Dalam banyak hal ide untuk
mencari diri didalam pikiran kita adalah didasari oleh pengaruh hukum fisika
klasik, yang secaa tradisional terfokus mempelajari hukum yang berhubungan
dengan objek yang dilokalisasi. Berbicara dengan logika, meskipun otak berhasil
dipotong hingga bagian-bagian terkecil atau hingga bagian subtomik yang
terkecil, bagaimana kita bisa secara pasti menentukan satu bagian tersebut
sebagai pikiran ?". Dan bagaimana mungkin kita bisa mengenali partikel
yang mana yang membentuk pikiran ?.
Pengalaman berlatih meditasi
setiap bentuk pikiran, perasaan dan sensasi yang melewati pikiran kita menjadi
hilang digantikan perasaan sadar yang lebih damai, luas dan tenang. Dengan
kesadaran murni yang dicapai dalam berlatih meditasi (mindfulness/perhatian
murni/kesadaran) akan mengatasi kecemasan pikiran kita. Situasi ini akan
merasakan kebebasan dari kejernihan alami seakrang juga dengan tekun melakukan
meditasi.
Berlatih kesadaran murini
bermeditasi pada awalnya memang berkesan sulit dan bukanlah langsung berhasil.
Hidup dengan kesadaran murni merupakan proses bertahap dalam mengembangkan
neuron yang baru diantara neuron-neuron yang lama. Ini membutuhkan kesabaran
dalam proses melatihnya dalam jangka waktu pendek yang anda akan rasakan.
Pepatah Tibet mengatakan : Bila kamu jalan terburu-buru kamu tidak akan pernah
tiba di Lhasa. Berjalanlah perlahan-lahan dan kamu akan mencapai
tujuanmu".
Pengalaman menghasilkan niat.
Apapun yang harus kita lakukan hanya menyadari bentuk-bentuk pikiran, perasaan
dan persepsi sebagai sesuatu yang alami. Tidak menolak atau menerima. Kita
hanya perlu mengenali dan melepaskannya dan bila terus kita melakukannya, yang
akhirnya kita akan menyadari kemampuan diri kita mengatasi sebuah situasi yang
dulunya kita anggap pedih, atau menakutkan. Kita akan menemukan kepercayaan
diri yang tidak berakar kepada kesombongan dan keangkuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar