SELAMAT DATANG DI WEB LOG ADEM ATI CENTER. HP. 082301433410 # IKUTI TERUS UP DATE ADEM ATI NEWS: Majalah Online Meditation Indonesia.

Kamis, 25 Februari 2016

Fisika Quantum Meditasi | Adem Ati News

Kesamaan antara prinsip-prinsip mekanika kuantum dengan filosofi meditasi mengenai kekosongan dan keberadaan adalah fenomena yang sama. Teori-teori fisika klasik didasarkan pemahaman para jenius abad ke-17, seperti Isac Newton menjelaskan Bahwa alam semesta dianggap sebagai mesin raksasa yang bekerja secara teratur. 

Menurut mesin ini, bila seseorang mengetahui lokasi dan velositas yaitu kecepatan dan arah sebuah gerakan setiap partikel di alam semesta dan kekuatan mereka diwaktu tertentu maka dalam memprediksi posisi dan kecepatan setia partikel dialam semesta pada masa yang akan datang, kapan saja bisa dilakukan. Alam semesta dapat dipahami sebagai sebuah jaring raksasa setiap partikel individual yang dikoneksikan oleh hukum sebab akibat yang absolut dan bisa dimengerti. 

Teori-teori fisika klasik ini didsarkan pada fenomena skala besar seperti gerakan bintang, planet dan interaksi antara benda-benda dibumi. Tetapi kemajuan abad ke -19 dan 20 fenomena-fenomena diskala kecil bahkan lebih kecil lagi, para ilmuwan telah mampu meneliti perilaku fenomena-fenomena itu, yang membentuk dasar mekanika kuantum. 

Dalam penelitian ini telah dapat dipahami bahwasannya fenomena-fenomena materi yang berskala sangat kecil, bergerak tidak teratur seperti yang dideskripsikan fisika klasik. Salah satu hal yang paling membngungkan dalam percobaan ini adalah apa yang kita sebut sebagai wujud, ternyata tidak semudah didefinisikan seperti yang selama ini kita yakini. Dimana ditingkat subatomik wujud bertingkah membingungkan terkadang menunjukkan berupa partikel-partikel materi, terkadang menunjukkan gelombang energi non materi. Jadi teori-teori klasik yang menyatakan kondisi alam semesta dalam hal lokasi dan kecepatan partikel-partikel ternyata tidak sesuai.

Mekanika kuantum yang berkembang sepanjang waktu dari hukum-hukum fisika klasik itu, lebih kurang sama dengan pemahaman mengenai teori Insight dalam bermeditasi. Sifat alami dari pengalaman berkembang perlahan-lahan dengan setiap insight dibangun diatas insight sebelumnya, sesuai dengan tingkat pemahaman. Sebagai contoh fenomena energi yang diumpamakan kayu yang terbakar, kayu itu hakekatnya tidak hilang hanya berubah menjadi asap atau bara atau dibentuk dalam bentuk yang lain. 

Dalam hukum "kekalan energi" menyatukan bahwa energi tidka bisa dihancurkan tetapi bisa diubah dalam bentuk yang lain. Contoh energi uap gas pada bensin bisa diubah menjadi energi mekanik yang mampu menggerakan mobil.  Albert Einsten berabad-abad kemudian lewat rumusnya yang terkenal dnegan E=MC2, menjelaskan sebenarnya sebuah fenomena yang tidak kekal, seperti contoh pad air, pada kondisi dingin ia bisa berubah menjadi es, pada temperatur basa berubah mencair menjadi air lagi. Ketika dipanaskan, air berubah menjadi uap dan didalam penelitian di laboratorium air bisa diubah menjadi atom hidrogen dan oksigen dan ketika atom-atom itu diteliti lebih mendalam ternyata terdiri dari dari partikel-partikel subatom yang lebih kecil.

Diawal abad 20 seorang ahli fisika inggris J.J. Thomson menemukan bahwa atom entitas yang solid melainkan terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil, secara elektronik disebut dengan elektron. Berdasarkan penelitian Thomson, seorang fisikawan bernama Edward Rutherford menciptakan model atom berupa sebuah sistem matahari mini yang terdiri dari elektron yang memutari sebuah inti ditengah atom yang disebut dengan Nucleus. 

Pada tahun 1914, Niels Bohr menemukan bahwa jika elektron elektron didalam atom diperlakukan sebagai gelombang, tatanan tingkat energi energi yang berbeda pada setiap atom (spektrum atom) dapat dijelaskan secara tepat. Ini adalah salah satu kesuksesan besar awal dari mekanika kuantum dan memaksa para ilmuwan dunia untuk memulai memikirkan teori baru yang aneh ini dengan serius. Hampair pada saat yang bersamaan, Albert Einsten menunjukan bahwa cahaya bisa dideskripsikan bukan sebagai gelombang melainkan sebagai partikel yang disebut dengan photon. Ketika photon diarahkan ke lempengan metal mereka mempercepat aktivitas elektron yang menghasilkan listrik.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar