SELAMAT DATANG DI WEB LOG ADEM ATI CENTER. HP. 082301433410 # IKUTI TERUS UP DATE ADEM ATI NEWS: Majalah Online Meditation Indonesia.

Kamis, 25 Februari 2016

Fenomena Alam Pikiran | Adem Ati News

Semua fenomena itu adalah proyeksi pikiran. Bila apa yang kita inginkan adalah sebuah kebahagiaan, mengapa kita perlu memahami otak ?". Tidak bisakah kita memikirkan hal-hal yang menyenangkan ? membayangkan tubuh kita dipenuhi dengan cahaya-cahaya putih. Salah satu halangan utama yang kita hadapi ketika kita mencoba menganalisa pikiran kita adalah keyakinan yang sudah mendalam dan terkadang tidak disadari, kita ini terlahir sudah seperti ini, dan tidak ada satupun yang bisa untuk mengubahnya.


Salah satu metafora yang menarik tentang otak, yakni pernyataan dari Robert B. Livingston, M.D., Ketua dari Departemen Neurosains di Universitas San Diego (1987), menerangkan "Bahwa pikiran seperti simfoni yang menghasilkan nada yang baik dan berdisiplin tinggi". Ibarat kelompok musik yang bekerja bersama-sama untuk menciptakan hasil tertentu seperti gerakkan, ide, perasaan, memori dan sensasi fisik. Apa yang terjadi di dalam otak dari sudut ilmiah dengan peran berlatih meditasi mampu merubah seseorang yang sering diserang kepanikan menjadi seseorang yang kini dengan tenang dan bijak dalam menyikapi setiap permasalahan kehidupannya.

Aktvitas otak dilakukan oleh sejenis sel yang bernama Neuron, dan neuron-neuron tersebut didalam kepala kita membuahkan rasa sensasi, gerakan, penyesalesaian masalah, menciptakan memori dan menghasilkan bentuk pikiran dan perasaan. Sel-sel penggosip ini terlihat sama seperti pohon, terdiri dari batang yang dikenal dengan axon dan cabang-cabang yang menjulur keluar untuk mengirim dan menerima pesan-pesan dari sel-sel saraf lainnya, yang bergerak melalui jaringan otot dan kulit, organ-organ vital dan organ-organ sensasi, yang dirangsang dan dibawa oleh molekul-molekul kimia yang disebut dengan Neutransmitter yang menciptakan signal-signal elektrik dan dalam medis biasanya dapat diukur dengan EEG. Molekul neutransmitter yang cukup terkenal seperti serotonin yang sangat berpengaruh saat orang mengalami depresi. Begitu pula Dopamine zat kimia yang merangsang sensasi kesenangan dan Epinephrine atau yang dikenal dengan adrenalin (zat kimia yang merespon stres, kegelisahan dan ketakutan).

Dalam istilah Neurasains, kemampuan untuk mengganti koneksi-koneksi neuraon yang lama dengan yang baru disebut "Plastisitas Neural" atau dalam bahasa inggris "Pliability" (Fleksibilitas). Dimana sebuah pengalaman berulang-ulang dapat mengubah cara pikiran bekerja. Ini makanya latihan rutin meditasi pun mampu merubah keadaan mental yang membawa kesedihan menjadi sebuah ketenangan dan kesenangan yang membuat hidup seseorang lebih merasa bahagia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar