Ada sesuatu yang menarik dengan
ritme pernapasan kita, yaitu pada saat marah, stres, ketakutan dan
terburu-buru, keragu-raguan, tak sabar dan sikap mental lainnya, ternyata
pernapasan kita tak teratur atau tersenggal-senggal dan dalam kondisi manusia
demikian maka jika direkam alat medis yang bernama EEG, maka akan menunjukan
rekaman gelombang otak yang kacau atau tidak teratur.
Penelitian membuktikan bahwa
manusia yang bernapas 16-20 kali/menit, Alat EEG menunjukan gelombang otak yang
mudah stres, gampang tersinggung, suka marah, dan menunjukan sikap refleksi
negatif lainnya, serta secara fisik juga menunjukan mudahnya terserang penyakit
disfungsional seperti: HB Darah rendah, maag, jantung, diabetes, sesak napas
dan alergi. Sementara mereka yang dalam bernapasnya 4 kali/menit, hasil alat
EEG menunjukkan teraturnya gelombang otak yang ada atau disebut “otak pada
gelombang ALPHA”. Dan secara mental orang tersebut menunjukan kesabarannya,
tidak mudah stres dan terserang penyakit.
Melatih Meditasi Pernapasan di Adem Ati Center dengan sikap duduk diam selama 30 menit yang dilakukan setiap hari (pagi &
sore) dapat mempengaruhi aspek fisik dan mental, dan terciptanya ketenangan
jiwa yang akan membantu keseimbangan antara rohani dan jasmani pada diri kita.
Pada hakikatnya sistem pernapasan yang dilatih dalam meditasi adalah “hipoxic
anerobic” yaitu melatih sel-sel tubuh agar tetap tegar dan dapat berfungsi
normal, meskipun dalam kondisi kekurangan oksigen. Oleh karena itu fungsi sel
tubuh dengan sendirinya menjadi lebih baik jika “O2” dapat diperoleh dalam
jumlah yang normal. Artinya, dalam kondisi oksigen yang normal maka tingkat
kesehatan pelaku akan menjadi lebih baik. Inilah sebabnya mengapa setelah
berlatih meditasi peserta bukan merasakan “lelah”, tapi malah merasakan
“segar”, dan seolah-olah kelebihan oksigen yang menyebabkan dirinya menjadi
sehat.
Oksigen adalah zat satu-satunya
yang sangat dibutuhkan manusia yang tidak dapat ditimbun dalam tubuh, sehingga
kebutuhannya harus dipenuhi pada saat itu juga. Lambatnya aliran oksigen selama
beberapa menit saja, sudah dapat menyebabkan tamatnya riwayat hidup seseorang
(kematian). Oleh karena itu setiap manusia itu memang perlu dibuat menjadi
pintar mengambil dan memanfaatkan oksigen. Kegiatan meditasi sebenarnya
merupakan kebudayaan orang kuno sebagai proses dasar dalam mencapai
keseimbangan mental dan spiritual.
Kebudayaan orang kuno ini mulai dikenal dan
dikembangkan melalui riset-riset orang barat sekitar tahun 1960-an denganPembuktian
pada gelombang otak dan jantung dalam suatu percobaan otak pada pelaku meditasi
yang diuji dengan alat yang bernama EEG (ElectroEnchephalograf), menunjukan
adanya peningkatan gelombang alfa atau gelombang yang terdapat pada kondisi
tubuh rileks. Begitu pula pada sistem Kardiovaskulernya yang di uji dengan alat
ECG (Electro Cardiograph) menunjukan penurunan denyut jantungnya. Untuk itu
meditasi sangat baik bagi penderita penyakit jantung. Dengan terciptanya
kenyamanan jiwa dalam bermeditasi sangat berpengaruh pada kesehatan fisik,
terutama berpengaruhnya hormon Hipotalamus dan bitotuori atau meningkatnya
hormon anti stres yang dihasilkan otak, dan berdampak pada kesehatan mental.
Begitu pula adanya peningkatan pada hormon Endorfin yaitu hormon seperti Morfin
yang membuat diri kita menjadi merasa nyaman, sehingga tercipta suatu
kenyamanan dan ketenangan dalam mencapai keseimbangan mental dan
spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar